Dalam sibuk ulang pergi meniti hari
Ada kala lubuk hati tanya sendiri
Adakah aku masih dibuai mimpi
Puas ku yakini esok kau takkan kembali
Ayah
Sekujur jasad tanpa suara hela nafas tersisa
Ku di sisi damba renungmu walau sekilas mata
Airmata tak bisa kembali segala senyum mesra
Tak tergambar perit sakit angkara insan alpa
Tanggung pedih bekal sisa kudrat yang ada
Kudrat dulu tabur bakti pertahan nusa bangsa
Kudrat dulu tabur budi bendang ladang dibaja
Pasrah ku padaNya agar derita tak lama
Pergimu tinggal semua dengan redha dan airmata
Ayah
Kau ajarku erti pengorbanan dan keikhlasan
Kau tunjukkanku nilai kesabaran dalam keberanian
Kau hulurkan kasih tanpa beza dan sempadan
Kau bimbingku agar senang dalam kesusahan
Kau beri setulusnya tanpa tagih sekelumit balasan
Kau bekalkanku keyakinan demi sebuah ketaqwaan
Ayah
Namun masih jauh kugapai sifat mahmudahmu
Apa lagi untuk diri dangkal ini saingimu
Senyum tawa tak bisa lekang hingga akhir usia
Senda jenaka anak cucu terbuai ceria
Manis bersahaja walau kalanya jiwa terluka
Hati terguris kau pendam tanpa secalit dendam
Darjat dan maruah keluarga kau angkat julang
Pertahan jiwa raga asal segala sentosa
Aku
Tersentak dari alpa mengejar nikmat sementara
Selimut putih tak tunggu usia dan masa
Gumpalan sedih hati dan airmata tak kembalinya
Tak duga semuanya sekelip mata
Sering yakini esok masih ada untuk segala
Terpinga kenang masih banyak dosa padanya
Aku
Terampunkah silap derhaka
Sering terlanjur kata tidak atau sengaja
Banyak harus kutebus tapi bagaimana
Tahu tiada kau simpan semua di dada
Masih sayu kenang sabar tenangmu dari riak mata
Terbalaskah segala korban tabah usaha
Tak mungkin cukup walau dunia kuberi segala
Harusnya dulu hargai sepenuh sebelum tiada
Cari ampunnya demi keampunanNya
Aku
Ditimang tatang penyeri keluarga yang diundang
Dibangga hasil usaha keringat tenaga buka mata mereka
Dirindu ketika jauh terpisah antara benua cari bekal di dada
Dibilang harapan penyambung waris agar terus bertapak
Didoa direstu daki tangga ke menara tanpa damba balasnya
Diharap hulur doa soleh bekal damai sentosa di alam sana
Kini
Tercapai aku apa yang diimpi namun tanpa izin masa
Ayah pergi tak saksi di saat kukecap semuanya
Walau sebaris kata berita gembira tak sempat kukhabar
Kini
Aku jauh lagi di lain benua asing walau sedikit beza
Tinggalkan pusara Ayah jauh di bumi tanah tumpah
Walau sehari tak pernah lekang dan luput ingat padamu
Aku
Bangun jangan terus diulit senang hadir hanya sekelip
Syukur nikmatNya buang alpa hias dunia tak ke mana
Istiqamah titip doa bingkisan buat bekal Ayah di sana
Tiada putus doa soleh tiada pisah halang itu janjiNya
Ingat kau ada zuriat dan kau akan ke sana bila tiba masa
Apa yang kau beri kini itu yang kau dapat nanti
Ayah
Semoga rahmat yang Esa balas luhur sifatmu
Agung jasamu bukan sekadar satu dalam sejuta
Terus kucuba baik silap salah dalam lemah diri ini
Tak dapat warisi muliamu tapi harus ku jejak teladan
Ya Allah, ampunkan aku dan terimalah doaku
Ya Allah, ampunkan Ayahku dan tempatkannya di syurga selamanya .....
Zulkefli Haji Mohamed Noor
Manchester
26 Jun 2011
No comments:
Post a Comment